BERGERAK DAN BERGERAK

Archive for November 2007

Informasi yang cukup menarik tentang perkembangan PAUD, wajar sang pemimpin mendapatkan satu “pengakuan” dan apresiasi dari pemerintah dalam bentuk Satya Lencana. Mudah-mudahan dirasakan oleh masyarakatnya, tidak hanya “cantik” di Media Massa.

Beberapa point yang perlu diberi Underline adalah :
– Tingkat kepedulian terhadap Pendidikan yang tinggi dan cukup visioner…target kuantitas dengan jangka waktu yang ditentukan (420/2010).
– Kepedulian dan komitmen ditunjukan dengan “karyanyata” tidak sebatas wacana dan manis di bibir, buktinya ada perhatian dan dukungan secara material tidak hanya sebatas dukungan moral atau “hanya sekedar do’a”. :))
-Hambatan perkembangan PAUD hampir sama, masalah sarana dan ketersediaan pengelola yang profesional (selain dukungan Pemda yang setengah hati).

Terkait dengan kalimat “….dalam melaksanakan program kerja PAUD perlu keikhlasan dan kerja keras…. ehm.. untuk para praktisi dan “orang-orang peduli pendidikan” mungkin betul. Tapi sebagai tambahan, orang-orang yang diserahi amanah menjadi pemimpin juga harus peduli dengan pendidikan masyarakatnya. Ayo berbuat jangan hanya manis di bibir! atau bahkan tidak peduli sama sekali.

…dan jangan dikorupsi!!!.

Salut untuk para pemimpin di Rokan Hulu, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal kebajikan. Amin.

===========================================

Sumber: Riau Pos Online http://www.riaupos.com/

2010, Sudah Berdiri 420 PAUD

26 Nopember 2007 Pukul 09:51
PASIRPENGARAIAN (RP) – Sejak dilakukannya pencanangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pertama kali oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau Hj Septina Primawati Rusli, pada bulan Mei tahun lalu, berbagai program kegiatan dan terobosan telah dilaksanakan oleh pengurus forum PAUD Rohul dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Rohul. Hal ini dikatakan Ketua Forum PAUD Rohul Hj Magdalisni Achmad kepada Riau Pos, Ahad (25/11).

Dijelaskan Magdalisni, pada tahun 2010 nanti ditargetkan di Rohul sudah berdiri 420 PAUD. Oleh sebab itu pihaknya terus menggalakkan pendirian PAUD-PAUD ini dengan cara melaksanakan sosialisasi ke kecamatan-kecamatan dan desa-desa di Rohul. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan SDM. Sejak tahun 2006 hingga kini sudah berdiri sebanyak 169 buah PAUD di 14 kecamatan dari 129 desa yang ada di Rohul.“Forum PAUD Rohul komit untuk meningkatkan SDM di daerah ini, dalam mendukung visi dan misi Rohul sebagai kabupaten terbaik di Riau tahun 2016.

Kita targetkan pada tahun 2010, sudah berdiri 420 PAUD di Rohul. Kita berharap forum ini dapat memberikan kontribusi terhadap daerah dan membantu tugas pemerintah dalam memberikan perhatian maksimal kepada anak usia dini,” ungkap Magdalisni Achmad, usai mendampingi Bupati Achmad menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan Pendidikan dari Presiden Soesilo Bambang Yoedoyono di Pekanbaru.

Menurutnya, pengembangan PAUD di Rohul harus diimbangi dengan penyediaan tenaga pendidik yang profesional dan berkualitas.(epp) Dalam melaksanakan program kerja PAUD, perlu mengedepankan keikhlasan dan kerja keras yang tinggi.“Program kita ke depan, setiap desa di Rohul harus berdiri tiga PAUD. Keberadaan PAUD sangat membantu dalam meningkatkan SDM di Rohul. Berbeda dengan TPA, tapi mempunyai tujuannya sama dalam membina dan mengembangkan pola pikir anak dalam bentuk bermain,” ucapnya.

Tantangan dan hambatan pelaksanaan program PAUD di Rohul, menurutnya, adalah tenaga pengajar yang profesional masih sulit diperoleh untuk mengelola PAUD, karena tidak sesuai dengan dasar keilmuan mereka. Kemudian Perlengkapan peralatan bermain yang masih terbatas.“Kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dan komitmen Pemkab Rohul yang cukup tinggi dan selalu memperhatikan perkembangan PAUD ini, baik secara moril maupun materil. Demikian juga dengan dinas pendidikan Rohul melalui penyediaan anggaran di APBD,” ucap Magdalisni.

Dijelaskan Magdalisni, Pemkab Rohul telah menganggarkan dana sebesar Rp15 juta, untuk mendirikan tiga PAUD per desa yang diambil dari dana desa yang telah disediakan sebesar Rp400 Juta per desa untuk mendirikan dan pengelolaan PAUD termasuk di dalamnya honor guru pembimbing.

Ketua tim PKK Rohul ini, berharap pula kepada Forum PAUD Provinsi Riau, untuk memberikan pelatihan-pelatihan dan pertemuan-pertemuan yang berkala, baik guru maupun pengurus PAUD, agar dalam pengelolaan PAUD dapat dilaksanakan dengan baik melalui tukar informasi dan pengalaman dari masing-masing daerah, sekaligus dalam rangka meningkatkan SDM pengelola PAUD.(epp)

Jadi ingat pertengahan November lalu pernah kirim email ke beberapa Bank Syariah yang mempunyai produk KPR Syariah (BSM, BNI Syariah, Niaga Syariah, BTN Syariah, BMI) melalui fasilitas “contact us” yang ada di situs mereka.

Dari 5 Bank tersebut sampai hari ini hanya 2 yang merespons…yang lainnya? Ghoib… mungkin terlalu remeh dan “siapa elo?”… kale!… cuma buat apa disediakan fasilitas “hubungi kami” kalo cuma jadi hiasan doang 😦

Pertanyaan saya tentang KPR Syariah, intinya ” mungkinkah kami -saya misalnya- yang tinggal di daerah yang tidak memiliki Cabang BANK Syariah mengajukan KPR untuk rumah yang lokasinya di luar kota (misal saya yang tinggal di Rengat mengajukan KPR untuk rumah yang ada di Pekanbaru, Palembang atau bahkan Bandung)…

Yang menjawab cuma 2, yaitu BSM dan BNI Syariah… ini cuplikannya :

Date:Wed, 14 Nov 2007 10:37:22 +0700 (WIT)
From:”CALL CENTRE BSM ”
To:xxxxxxxxx@yahoo.com
CC:xxxxxxxxxxxx@syariahmandiri.co.id
Subject: Re: http://www.syariahmandiri.co.id – Kontak BSM: KPR Mandiri Syariah

Ass. Wr. Wb
Bapak Hidayat Suyana, utk mengajukah Griya BSM melalui Bank Syariah
Mandiri hal tersebut dpt dilakukan hanya saja mengajukan pembiayaan Griya
BSM harus melalui cabang Bank Syariah Mandiri yg berlokasi di mana
bapak hidayat akan mengajukan pembiayaan yg dimaksud.
Untuk informasi lebih lanjut dpt menghubungi CALL BSM 24 jam dinomor
(021) 5299-7755
Wass. Wr. Wb
———————————————————
PT. BANK SYARIAH MANDIRI
CALL CENTER
Gedung Bapindo Plaza
Mandiri Tower Lt. 7
Jl. Jend. Sudirman Kav 54-55
Jakarta Selatan 12190
Tlp : (021) 5299-7755
Fax : (021) 5290-4626
Email : callbsm@syariahmandiri.co.id
http://www.syariahmandiri.co.id/

………………………
Date: Fri, 16 Nov 2007 17:47:55 +0700
From: “novia”
To: anakyasin_xxxxx@yahoo.com
CC:”xxx
Subject: Re: FW: Hubungi Kami – KPR BNI Syariah – 1312.INF.112007

selamat pagi bapak hidayat di Riau..

terima kasih atas pertanyaan yang bapak ajukan, kami akan menjelaskan sbb :

untuk agunan/jaminan fasilitas kredit BNI Griya dapat dimana saja hanya pengajuan kreditnya
harus ditempat dimana bapak hidayat bekerja dan berdomisili.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi BNI call di 5789-9999 atau BNI Cabang terdekat.

Salam,
Tim Komunikasi dan Edukasi
Telp. 5728513 – 5728514

===================================

Sumber: http://www.riaupos.com/

BSM Tawarkan Kredit Rumah Tanpa Uang Muka

30 Nopember 2007 Pukul 10:49
PEKANBARU (RP)- Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Pekanbaru melakukan ekspansi pembiayaan rumah tanpa uang muka kepada para masyarakat. Pembiayaan ini diberi nama BSM Griya. Di Provinsi Riau BSM menargetkan kredit lebih kurang sebesar Rp35 miliar.

Kendati demikian, menurut Manajer Marketing BSM Cabang Pekanbaru, angka ini belum pasti karena masih menunggu hasil dari keputusan kantor pusat di Jakarta. Yang pasti, BSM akan memberikan kemudahan masyarakat mendapatkan rumah layak huni di kabupaten/kota di Provinsi Riau ‘’Angka ini belum merupakan angka pasti, karena sampai saat ini kita masih menunggu hasil keputusan dari kantor pusat,’’ ungkap Manager Marketing BSM A Ferdianto yang ditemui Riau Pos, Kamis (29/11).

Ferdianto menyebutkan, untuk margin equivalen rate, bagi masyarakat yang berkeinginan untuk memiliki rumah layak huni ditetapkan diangka sebesar 10-11 persen. Dengan jangka waktu selama 10 tahun.‘’Keuntungan dari produk BSM Griya ini margin equivalen rate-nya tidak ada perubahan setiap tahunnya yakni 10-11 persen,’’ ujar dia.

Sementara dari segi pemasarannya, lanjutnya, BSM akan mendatangi langsung perusahaan-perusahaan swasta ataupun instansi pemerintah yang ada di Provinsi Riau. ‘’Produk BSM Griya ini hanya berlaku bagi karyawan tetap dan pengawai negeri,” ujarnya. Tidak berlaku bagi karyawan kontrak ataupun pegawai honorer,’’ ucapnya.(m)

http://www.tempointeraktif.com/
Sungai Musi Tercemat Pabrik Karet
Minggu, 11 November 2007 17:19 WIB

TEMPO Interaktif, Palembang: Sekitar 15 pabrik karet yang berdiri di sepanjang Sungai Musi di Sumatera Selatan menyebabkan sungai ini tercemar. Indikasi pencematan ini terlihat dari aroma tak sedap dan ditemukan gumpalan hitam di sejumlah titik.

“Setiap hari pabrik itu mencemari sungai,” kata Kepala Divisi Polusi Industri Walhi Sumatera Selatan Dolly Reza Pahlevi di Palembang. Berdasarkan penelitian Walhi Sumatera Selatan di Kramasan dan Kertapati, sejumlah pabrik karet tidak memiliki instalasi pembuangan air limbah yang memadai. Pabrik itu masih menggunakan air tawas untuk proses katalisasi pengelolaan karet. Air limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai tanpa diproses lebih dulu.

Menanggapi temuan Walhi ini, Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Alex Kurniawan Edy mengatakan seluruh pabrik karet di daerah ini sudah memiliki instalasi pembuangan air limbah. Metode pembuangan limbah terbaru sudah diterapkan oleh beberapa pabrik. “Tapi, ada sejumlah instalasi yang perlu disempurkan,” kata Alex.

Menurut Alex, kondisi pabrik karena saat ini sudah jauh berbeda dibanding era 1900-an ketika pabrik langsung membuang limbahnya ke sungai tanpa diproses lebih dulu. “Sekarang rata-rata pabrik memakai simtem pengolahan limbah,” katanya. Ada tiga sistem pengolahan yang dipakai. -arif ardiansyah –

detikcom – Orangtua Jangan Paksa Ajarkan Anak Usia 2 Tahun Membaca
29/11/2007 00:55 WIB Orangtua Jangan Paksa Ajarkan Anak Usia 2 Tahun Membaca Melly Febrida – detikcom
Jakarta – Siapa orangtua yang tak ingin anaknya pandai. berbagai macam cara pun dilakukan. Tapi awas jangan terlalu ekstrem karena bisa mengganggu tumbuh kembang sang anak. Anak 2 tahun jangan dipaksa untuk membaca. Orangtua pun hendaknya membiarkan anak pada usia ini bermain-main. “Kalau anak normal, usia 3 – 5 tahun bisa menambah kemampuan baca. Tapi kalau kecil tidak bisa menambah,” kata neurolog RSCM Dr Hardiono D Pusponegoro SpA(K).
Hardiono menyampaikannya dalam media edukasi bertemakan Modalitas Visual Dukung Optimalisasi Kecerdasan Anak, Hotel Le Meridien, Sudirman, Jakarta, Rabu (28/11/2007).
Menurut Hardiono, dirinya tidak setuju dengan metode flash card pada anak-anak usia 2 tahun. “Anak 2 tahun bukan disuruh baca tapi main yang disesuaikan dengan umurnya. Orangtua jangan ekstrem,” imbuhnya.
Selain itu, kemampuan anak tidak bisa dipicu dengan menonton TV. “Orangtua natural aja, jangan ekstrem. Nggak bisa ngomong disuruh nonton TV,” pungkasnya. (mly/bal)
© 2007 detikcom, All Rights Reserved

Sumber : Batam pos

Ribuan Korban Trafiking Segera Dipulangkan
Rabu, 26 September 2007

PEKANBARU (BP) – Ribuan korban trafiking asal Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang dipekerjakan sebagai Penjaja Seks Komersial (PSK) di sejumlah lokalisasi prostitusi se-Provinsi Riau segera dikembalikan ke daerah asalnya.

Upaya pengembalian ini dilakukan bekerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan Pemprov Riau melalui Badan Kesejahteraan Sosial (BKS) Riau. Memuluskan upaya ini, didukung pula oleh Forum Komunikasi Orang Sunda (Forkos) di Riau dan juga organisasi Mitra Sunda Riau (Misuri).

Pengurus Forkos Riau, Mukti Sunjaya kepada RPG, Selasa (25/9) mengatakan, data yang dihimpun dari BKS Riau tercatat nyaris 90 persen jumlah PSK yang terdata berasal dari Jabar, dan terbanyak dari Indramayu. Kebanyakan mereka merupakan korban trafiking yang dijual secara paksa ke lokalisasi prostitusi.

Mukti menceritakan, di lokalisasi prostitusi KM 13 Mandau, Bengkalis misalnya, informasi yang diperoleh dari camat Mandau, diketahui terdapat hampir 700 orang PSK yang berasal dari Jabar. Begitupun di lokalisasi prostitusi lainnya.

Saat ini jumlah PSK yang beroperasi di sejumlah prostitusi kabupaten/kota se-Riau data secara resmi tercatat di BKS Riau mencapai 3.301 orang. Dari jumlah ini, sebanyak 1.268 orang berada di Bengkalis, 728 orang di Pekanbaru, 402 orang di Indragiri Hilir, 378 orang di Dumai, 229 orang di Pelalawan, 150 orang di Rokan Hilir, 75 orang di Indragiri Hulu dan Kampar sebanyak 71 orang. ”Jadi hampir 90 persen dari total PSK terdata secara resmi di Riau itu berasal dari Jabar,” sebutnya.

Mukti mengatakan, diyakini PSK yang bekerja di sejumlah lokalisasi prostitusi di Riau ini bukan atas kehendak mereka. (rpg)

==============
sumber : Riau today

Korban “Trafficking” Asal Jabar Segera Dipulangkan
Wednesday, 26 September 2007 08:29
PEKANBARU–Ribuan korban trafficking asal Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang dipekerjakan sebagai Penjaja Seks Komersial (PSK) di sejumlah lokalisasi prostitusi se-Provinsi Riau segera dikembalikan ke daerah asalnya.

Upaya pengembalian ini dilakukan bekerjasama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan Pemprov Riau melalui Badan Kesejahteraan Sosial (BKS) Riau. Memuluskan upaya ini, didukung pula oleh Forum Komunikasi Orang Sunda (Forkos) di Riau dan juga organisasi Mitra Sunda Riau (Misuri).
Pengurus Forkos Riau, Mukti Sunjaya, Selasa (25/9) kepada Riau Pos mengatakan, data yang dihimpun dari BKS Riau tercatat nyaris 90 persen jumlah PSK yang terdata berasal dari Jabar, dan terbanyak dari Indramayu. Kebanyakan mereka merupakan korban trafficking yang dijual secara paksa ke lokalisasi prostitusi.
Mukti menceritakan, di lokalisasi prostitusi KM 13 Mandau, Bengkalis misalnya. Informasi yang diperoleh dari Camat Mandau, diketahui terdapat hampir 700 orang PSK yang berasal dari Jabar. Begitupun di lokalisasi prostitusi lainnya.
Saat ini jumlah PSK yang beroperasi di sejumlah prostitusi se-Riau data secara resmi tercatat di BKS Riau mencapai 3.301 orang. Dari jumlah ini, sebanyak 1.268 orang berada di Bengkalis, 728 orang di Pekanbaru, 402 orang di Indragiri Hilir, 378 orang di Dumai, 229 orang di Pelalawan, 150 orang di Rokan Hilir, 75 orang di Indragiri Hulu dan Kampar sebanyak 71 orang.
‘’Jadi hampir 90 persen dari total PSK terdata secara resmi di Riau itu berasal dari Jabar,’’ sebutnya.
Mukti mengatakan, diyakini PSK yang bekerja di sejumlah lokalisasi prostitusi di Riau ini bukan atas kehendak mereka. Melainkan terjebak dan lantas dipekerjakan secara paksa sebagai korban trafficking. Atas alasan ini pulalah Mukti mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan BKS Riau untuk mendata jumlah prostitusi ini untuk kemudian dipulangkan secara massal ke Jabar.
Keyakinan Mukti ini belajar dari satu kasus yang dialaminya. Di mana sekitar tiga hari lalu dirinya mendapati adanya tiga orang wanita asal Garut, Jabar yang mengadukan nasibnya ke RT setempat di Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Ia mengaku lari dari bus yang mengangkut mereka dari Jabar dengan tujuan diantar ke lokalisasi di Pekanbaru dan Medan.
‘’Jadi dari 3 orang korban yang berhasil kabur itu kami ketahui bahwa mereka akan diperdagangkan dan akan dipekerjakan di lokalisasi prostitusi di sini. Makanya ini perlu penertiban supaya jangan terulang kembali hal serupa,’’ kata Mukti.(kaf)
Anggota Komisi D DPRD Riau ini menyebutkan, pihaknya akan melakukan advokasi, penyuluhan dan pemulangan terhadap PSK. Dia juga mengharapkan kerjasama dari induk semang masing-masing prostitusi dalam melakukan upaya ini. ‘’Kami akan lakukan upaya advokasi terhadap ini,’’ katanya.(kaf)

Dikutip dari Riau Terkini http://www.riauterkini.com/

Rabu, 21 Nopember 2007 16:54
APBD 2008, 23 % Untuk Anggaran Pendidikan

Untuk meningkatkan dunia pendidikan di Riau, pada APBD 2008 dialokasikan anggaran sebesar 23 %. Namun diharapkan anggaran itu untuk pendidikan murni.

Riauterkini-PEKANBARU-Ketua Komisi B DPRD Riau, Ruspan Aman kepada Riauterkini rabu (21/11) menyatakan bahwa APBD Riau tahun 2008, alokasi anggaran pendidikan mencapai 23 persen.

Anggaran tersebut juga khusus diperuntukan bagi kalangan guru. Besaran alokasi menurut akademisi Unri ini diantaranya diperuntukkan bagi guru dalam rangka kesejahteraan. Ini dianggarkan setiap tahunnya.

Selain itu menurut politisi asal partai Golkar ini mengatakan bahwa alokasi anggaran pendidikan juga untuk pembangunan laboratorium serta rehabilitasi sekolah atau ruang kelas baru, pemberian bea siswa kepada calon guru.

“Kita berharapi besaran alokasi yang dianggarkan akan dapat menaikkan kualitas pendidikan Riau dan membuat daerah lebih maju. Karena majunya pendidikan itu juga tergantung kepada kualitas tenaga pendidik selain infrastruktur pendidikan,” katanya pula.

Sementara itu, anggota DPRD dari fraksi PKS Mukti Sunjaya menyatakan bahwa dirinya berharap agar tidak seperti tahun-tahun sebelumnya bahwa anggaran pendidikan ‘tersebar’ diberbagai satuan kerja. Selain itu juga tidak jelas program dari annggaran pendidikan itu sendiri.

“Seharusnya, alokasi anggaran pendidikan diperuntukkan bagi pendidikan murni. Yaitu program peningkatan pendidikan yang berbasis pada sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Karena selama ini pelatihan pegawaipun dimasukkan dalam anggaran pendidikan,” kata Mukti.***(H-we)

================================
Komentar:

Kalau rakyat berharap dana rakyat kembali kepada rakyat, tidak diselewengkan untuk anak istri orang-orang munafik, para koruptor yang suka berbohong kalau berkata, ingkar kalau berjanji dan tidak amanah dengan tanggung jawab yang dipikul.

Jangan gunakan uang rakyat untuk ‘mencuri simpati’ menjelang Pilkada.

Berkali-kali minta bantuan dari APBD Propinsi untuk menghidupkan Playgroup & TK, selalu gagal.

masih asik ngacak-ngacak blog…
btw. sampai dengan hari ini sudah 2 CS Bank yang jawab email tentang KPR Syariah, BSM dan BNI syariah… jawabannya OK.

Semua link terhapus :)) naluri trial and error kumat

Jalan-jalan ke taman lalu lintas Ade Irma Nasution Bandung

Jalan-jalan ke Bumi fantasi Indoor di BSMb

Klik tertinggi

  • Tidak ada

Flickr Photos

November 2007
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Komentar Terbaru

novianto pada CAPRES PRO UN
Kreatif Web pada Guru Makin Sejahtera Animo Jad…
Siwa pada GAJI GURU PNS
Anonymous pada GAJI GURU PNS
yd.i pada GAJI GURU PNS

Blog Stats

  • 44.287 hits